SQuoters

Thanks for coming to our blog.
If you have a motivational story or anything else that smells motivation to be published into our blog, you can send them to us (johan_squot@yahoo.co.id).
Thank You


SQuoters

Sunday, June 14, 2009

SEPELE?


Berikut adalah kejadian lucu yang dialami seseorang yang tinggal di dekat rumah saya. Agar tidak merasa mempermalukan orang yang bersangkutan, maka cerita ini saya susun sedemikian rupa agar tidak menyinggung perasaan orang tersebut.

Sebut saja namanya adalah Johanna. Suatu pagi, ketika daerah rumah kami sedang mati lampu, ia datang ke rumah saya. Tidak seperti biasanya, ketika ia datang hari itu, ia membawa serta HP berikut charger-nya.

Saat itu kedatangannya diterima oleh ayah saya yang kebetulan sedang berada di depan rumah. Karena kamar tidur dengan bagian depan rumah saya hanya dibatasi sebuah jendela besar, percakapan mereka yang singkat sampai juga di telinga saya yang saat itu sedang tiduran dalam kamar tidur saya.

“Ko,” biasanya ia memanggil ayah saya dengan panggilan seperti itu. Ia kemudian melanjutkan sambil menunjukkan charger yang ditentengnya tersebut, “kamu punya charger HP yang seperti ini, tidak?”

“Punya,” jawab Ayah saya. “Memangnya kenapa? Mau pinjam?”

“Iya,” jawab Johanna. “Charger aku kayaknya lagi rusak. Daritadi aku coba pakai untuk cas HP aku, tapi tidak bisa. Pinjam charger kamu bentar, ya?”

Aku tersenyum simpul setelah mendengar jawabannya itu. Apalagi setelah Ayah saya balas menjawabnya, dan melihat reaksi Johanna, perutku semakin tergelitik untuk tertawa. Berikut kelanjutannya.

“Ya, iyalah. Pasti tidak bisa dipakai, donk,” jawab Ayah saya yang mulai ingin menertawainya. “Sekarang ‘kan lagi mati lampu.”

“Lho?! Mati lampu ya! Haha...” jawab Johanna tersipu malu kemudian meninggalkan rumah saya.

“Kamu gimana sich? Belum bangun tidur, ya, kamu?! Ha... Ha...” canda Ayah saya mengakhiri pertemuan singkat tersebut.


Pelajaran yang dapat kita petik dari cerita singkat di atas:
Janganlah merasa ‘masa bodoh’ atau cuek terhadap keadaan sekitar. Inilah yang membedakan mana orang yang peka terhadap kesempatan yang datang, dengan yang tidak peka sama sekali. Masa, hal sekecil seperti mati lampu saja kita tidak bisa menyadarinya? Mungkin Anda akan berkata, ‘Toh cuma masalah kecil saja kok. ‘kan tidak apa-apa kalau cuma sesekali kita tidak peduliin.’

Ingat, Ingat, dan Ingatlah selalu.
Sesuatu yang besar itu selalu bermula dari sesuatu yang kecil!

No comments:

Post a Comment